Friday, October 6, 2017

Transmisi dan Jaringan Tegangan Listrik dalam Distribusi

Teknik Elektro

Pada Kesempatan hari ini saya akan membagikan materi tentang Transmisi dan Jaringan Tegangan Listrik dalam Distribusi , Supaya anda lebih paham dan dapat mempelajari dalam Distribusi Jaringan Listrik PLN dari Generator sampai masuk Ke rumah,pabrik,sekolahan dll

Pengenalan Penghantar (Transmisi)

Fungsi penghantar/transmisi adalah menyalurkan tenaga listrik yang dibangkitan oleh pusat pembangkit tenaga listrik ke pusat beban.

Berdasarkan besarnya tegangan, jenis penghantar dibedakan menjadi 7, yaitu:


  1. SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) 200-500 kV, permasalahannya adalah konstruksi tiang/tower yang besar, tinggi, dan biaya yang sangat mahal karena isolasinya sangat memerlukan material yang banyak. Transmisi ini cukup efektif untuk jarak antara 100 km hingga 500 km.
  2.  SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) 30-150 kV, transmisi ini paling panjang hanya dapat mencapai jarak efektif 100 km, selebihnya bermasalah dengan tegangan jatuh (drop voltage) yang menjadikan tegangan di ujung transmisi menjadi sangat rendah.
  3. SKTT (Saluran Kabel Tegangan Tinggi) 30-150 kV, masalah terbesar yang menjadi kendala pada transmisi kabel bawah tanah adalah mencari lokasi gangguan yang memerlukan waktu relatif cukup lama dan cukup sulit mendeteksi lokasi gangguan. Sekarang ini telah banyak digunakan Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi dengan tegangan operasi 150 kV. Tegangan tertinggi kabel tanah yang digunakan di Indonesia adalah 150 kV.
  4. SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah) 6-30 kV, transmisi ini digunakan pada jaringan distribusi yang menghubungkan dari gardu induk ke gardu-gardu distribusi atau konsumen. Hanya dapat ditentukan panjang efektif kira-kira 15-20 km.
  5. SKTM (Saluran Kabel Tegangan Menengah) 6-20 kV, fungsinya sama dengan SUTM karena ditanam di dalam tanah menjadikan lingkungan menjadi lebih baik dan indah. Kabel di dalam tanah dengan kedalaman tertentu kemudian diberi pelindung dari pasir dan tanda berupa batu bata yang bertanda khusus untuk memberitahukan jika seseorang menggali dan menemukan tanda-tanda tersebut harus berhati-hati karena dekat dengan jaringan transmisi bawah tanah yang sedang beroperasi.
  6. SUTR (Saluran Udara Tegangan Rendah) 40-1000 Volt, transmisi ini langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Radius operasi jaringan distribusi tegangan rendah berkisar 350 meter.
  7. SKTR (Saluran Kabel Tegangan Rendah) 40-1000 Volt, transmisi ini memiliki fungsi yang sama dengan SUTR. Perbedaan mendasar adalah SKTR ditanam di dalam tanah. Transmisi SKTR umumnya dipasang di daerah perkotaan, terutama di tengah-tengah kota yang padat bangunan dan membutuhkan aspek estetika.

Keuntungan Dan Kerugian Transmisi

Keuntungan:

  1. Biaya pembangunan lebih murah
  2. Pemeliharaan saluran lebih mudah

Kerugian:

  1. Peka terhadap gangguan cuaca buruk (angin kencang, hujan, dan petir)
  2. Kurangnya nilai estetika
  3. Saluran bawah tanah, konduktor berisolasi yang ditanam di dalam tanah dengan kedalaman tertentu.
  4. Saluran bawah laut, konduktor berisolasi yang diletakkan di dasar laut.



Transmisi dan Jaringan Tegangan Listrik dalam Distribusi


PROSES DISTRIBUSI LISTRIK

Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi  tenaga listrik adalah; 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan).
Ruang lingkup dari sistem distribusi dan transmisi energi listrik meliputi :

  1. GITET  :Gardu Induk Tegangan Ekstra Tingi
  2.  GI       : Gardu Induk
  3. SUTET : Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
  4. SUTT  : Saluran Udara Tegangan Tinggi
  5. JTM    : Jaringan Tegangan Menengah
  6.  JTR     : Jaringan Tegangan rendah


Jaringan Tegangan Tinggi (JTT)


Jaringan tegangan tinggi digunakan untuk mendistribusikan tenaga listrik dari pada pusat pembangkit tenaga listrik ke konsumen diperkotaan. Apabila digunakan tegangan rendah, arus yang harus dilewatkan kawat penghantar akan sangat besar sehingga memerlukan kawat yang berukuran besar sebagai pengaman terhadap sambaran petir. Jaringan tegangan tinggi selalu dilengkapi dengan kawat pembumian untuk menangkap dan membimikan muatan listrik penyebab terjaadinya petir.

Dalam sistem distribusi tenaga listrik, tegangan tinggi digunakan pada penyaluran tenaga listrik dari pusat pembangkit listrik ke stasiun distribusi. Dari stasiun distribusi kemudian ke jaringan listrik perkotaan sebelum dibagikan kekonsumen. Umumnya tenaga listrik dari pusat pembangkit listrik yang disalurkan ke stasiun distribusi memiliki tegangan 11.000 sampai 18.000 volt. Stasiun distribusi menaikan tegangan tersebut menjadi puluhan ribu atau ratusan ribu volt dengan menggunakan transformator. Tegangan listrik bertegangan puluhan ribu atau ratusan ribu volt ini disalurkan melalui jaringan listrik antar kota, kemudian diturunkan oleh stasiun distribusi menjadi beberapa ribu volt untuk disalurkan pada jaringan listrik perkotaan. Sebelum dibagikan ke konsumen, tegangan listrik diturunkan lagi menurut kebutuhan. Tenaga listrik yang diberikan ke konsumen ini biasanya bertegangan rendah, yakni 110 volt, 220 volt, atau 380 volt.


Jaringan Tegangan Menengah [JTM]


Fungsi Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari pembangkit atau gardu induk ke gardu distribusi. Jaringan ini dikenal dengan feeder atau penyulang. Tegangan menengah yang digunakan PT. PLN adalah 12 kv dan 20 kv antar fasa (VL-L).Kontruksi Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

Konstruksi JTM terdiri dari :


  • Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)

SUTM merupakan jaringan kawat tidak berisolasi dan berisolasi. Bagian utamanya adalah tiang (beton, besi), Cross arm dan konduktor. Konduktor yang digunakan adalah aluminium (AAAC), berukuran 240 mm2, 150 mm2, 70 mm2 dan 35 mm2.


  • Saluran Kabel Tegangan Menegah (SKTM)

Kabel yang digunakan adalah berisolasi XLPE. Kabel ini ditanam langsung di tanah pada kedalaman tertentu dan diberi pelindung terhadap pengaruh mekanis dari luar. Kabel tanah ini memiliki isolasi sedemikian rupa sehingga mampu menahan tegangan tembus yang ditimbulkan. Dibandingkan dengan kawat pada SUTM maka kabel tanah banyak memiliki keuntungan diantaranya :

  1. Tidak mudah mengalami gangguan baik oleh cuaca dan binatang.
  2. Tidak merusak estetika (keindahan) kota.
  3. Pemeliharaannya hampir tidak ada.

Peralatan Konstruksi Untuk SUTM


  • Tiang Listrik

Tiang listrik untuk SUTM biasanya terdiri dari tiang tunggal, kecuali untuk gardu tiang memakai tiang ganda. Pemasangan tiang biasanya dipasang di tepi jalan baik jalan raya maupun gang. Pemasangan tiang dapat dikurangi dengan pemakaian sistem saluran bawah tanah pada sistem distribusi. Tiang listrik biasanya berupa pipa makin ke atas makin kecil diameternya, jadi tiang bawah mempunyai diameter besar. Tiang besi berangsur-angsur diganti dengan tiang beton.

Perencanaan material dan ukuran tiang listrik ditentukan oleh faktor-faktor mekanis seperti momen, kecepatan angin, kekuatan tanah, besar beban penghantar, kekuatan tiang dan sebagainya. Jenis tiang listrik menurut kegunaanya :

  1. Tiang awal / akhir
  2. Tiang penyangga
  3. Tiang sudut
  4. Tiang Peregang / tiang tarik
  5. Tiang Topang


  • Cross Arm (Lengan Tiang)/ Travers

Cross Arm dipakai untuk menjaga penghantar dan peralatan yang perlu dipasang diatas tiang. Material Cross Arm terbuat dari besi. Cross Arm dipasang pada tiang. Pemasangan dapat dengan memasang klem-klem, disekrup dengan baut dan mur secara langsung. Pada Cross Arm dipasang baut-baut penyangga isolator dan peralatan lainnya, biasanya Cross Arm ini dibor terlebih dahulu untuk membuat lubang-lubang baut.

  • Isolator

Isolator adalah alat untuk mengisolasi penghantar dari tiang listrik atau Cross Arm. Jenis-jenis isolator yang digunakan biasanya dipakai untuk SUTM adalah isolator tumpu. Isolator tarik biasanya dipasang di tiang tarik atau akhir dan isolator tumpu biasanya dipasang pada tiang penyangga.


Jaringan Tegangan Rendah [JTR]



  • Fungsi Jaringan Tegangan Rendah

Jaringan tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari Gardu Distribusi ke Konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT. PLN ( persero) adalah 127/220 V dan 220/380 V.

Konstruksi Jaringan Tegangan Rendah (JTR) Konstruksi JTR terbagi atas :

  • Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR)

SUTR merupakan jaringan kawat yang berisolasi maupun tidak berisolasi. Bagian utama dari SUTR kawat tak berisolasi adalah tiang listrik (besi, beton), Cross Arm, Isolator dan penghantar Aluminium / Tembaga (Cu)

  • Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah (SKUTR)

Kabel yang digunakan adalah jenis XLPE yang lebih dikenal dengan nama LVTC ( Low Voltage Twisted Cable). Jenis kabel ini direntangkan di antara tiang penyangga. Bagian utama adalah tiang, kabel dan suspension Clamp Bracket, yang berfungsi untuk menahan kabel pada tiang. Kabel jenis ini sekarang banyak digunakan dalam pemasangan JTR baru karena dianggap kontruksi jenis ini lebih handal.

Demikianlah Artikel tentang Transmisi dan Jaringan Tegangan Listrik dalam Distribusi. jika anda masih binggung atau belum jelas tentang artikel yang saya sampaikan anda bisa berkomentar di bawah.
jika artikel yang saya berikan bermanfaat dan berguna buat kamu. kamu juga boleh berbagi artikel saya ke semua teman kamu.Mohon memberikan Kritik dan Saran Seputar Artikel yang telah berikan, Supaya bisa menjadi lebih baik. Terima kasih atas kunjungan nya

pakar dunia digital dan internet , dalam hal tentang paket internet murah , tips internet , Promo operator,

3 comments

untuk materi tentang jaringan teganga listrik mungkin sedikit susah karena perbedaan transmisi dalam distribusi jaaringan

Ternyata sangat bingung distibusi jaringan listrik dari PLN

Keren artikelnya kak, buat yang lagi cari rekomendasi laptop untuk mahasiswa teknik elektro bisa langsung ke artikel kami.


EmoticonEmoticon