Thursday, October 19, 2017

Materi Motor DC ( Pengertian,simbol,fungsi,kegunaan,jenis dan prinsip kerja)

pada kesempatan hari ini saya akan menjelaskan tentang beberapa materi Full Lengkap Mengenai Motor Dc meliputi Pengertian Motor DC,Bentuk dan Simbol Motor DC,KOMPONEN UTAMA MOTOR DC,Prinsip Kerja Motor DC,Fungsi Motor DC,Jenis Jenis Motor DC dan Serta Penggunaan Motor DC) . maka dari itu simak secara baik baik tutorial yang akan saya berikan ini

Materi Motor DC ( Pengertian,simbol,fungsi,kegunaan,jenis dan prinsip kerja)


A. Pengertian Motor DC


Motor DC adalah salah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak berupa putaran. Pada motor DC, energi listrik yang digunakan adalah energi listrik dengan arus searah. Oleh karena itu motor DC juga kerap disebut dengan nama motor arus searah.

DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.

B. Bentuk dan Simbol Motor DC


Simbol dan Bentuk Motor DC


C. KOMPONEN UTAMA MOTOR DC


Berikut adalah 3 komponen utama pada motor dc :

  • 1. Kutub medan

interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan adanya perputaran pada motor DC. Motor DC mempunyai kutub medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan.

Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi akan membesar melintasibukan berada diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari luar sistem sebagai penyedia struktur medan.

  • 2. Current Elektromagnet atau Dinamo

Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus tersebut akan menjadi elektromagnet. Dinamo yang berbentuk sebuah silinder dihubungkan ke penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, hingga kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.

  • 3. Commutator

Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Commutator memiliki fungsi untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Commutator juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.


D. Prinsip Kerja Motor DC


Pada sebuah motor DC terdapat dua bagian utama yakni rotor dan stator.

Rotor adalah bagian pada motor DC yang berputar. Bagian ini terdiri dari kumparan jangkar. Sedangkan stator adalah bagian pada motor DC yang diam alias tidak bergerak. Bagian ini terdiri dari rangka dan juga kumparan medan.

Dan dari dua bagian utama motor DC tadi masih bisa dibagi-bagi menjadi banyak bagian lain seperti Yoke (kerangka magnet), Field winding (kumparan medan magnet), Poles (kutub motor), Armature Winding (Kumparan Jangkar), Brushes (kuas/sikat arang), dan juga Commutator (Komutator).



Prinsip kerja dari motor DC menggunakan prinsip elektromagnetik dimana pada saat arus listrik diberikan, maka permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak ke selatan, dan permukaan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak ke utara dan menghasilkan sebuah putaran.
Dan pada saat arus bergenti dialirkan, kutub utara kumparan akan bertemu kutub selatan magnet dan menyebabkan saling tarik menarik sehingga motor berhenti berputar. Begitu sebaliknya. Semoga ulasan singkat mengenai
BAca juga : Materi full Lengkap tentang Transformator

E. Fungsi Motor DC


karena motor DC kerap digunakan di berbagai jenis rangkaian dan aplikasi elektronika. Contohnya sebagai berikut.

  1. • Penggerak pada robot line follower dan mobile robot lainnya
  2. • Pemutar baling-baling pada kipas motor DC
  3. • Untuk menggerakkan mata bor pada bor listrik DC
  4. • Vibrator pada ponsel dan joystick
  5. • Mengerangkan CD pada DVD Player



F. Jenis Jenis Motor DC

Secara umum jenis jenis motor DC di bagi menjadi 4 yaitu

  • 1. Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited

Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah / separately excited.

  • 2. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor shunt

Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti diperlihatkan dalam gambar dibawah. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus kumparan motor DC.

  • 3. Motor DC daya sendiri: motor seri

Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti ditunjukkan dalam gambar dibawah. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus kumparan motor DC.

Berikut tentang kecepatan motor seri

  1. • Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
  2. • Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali.
  3. • Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist seperti pada gambar berikut.


  • 4. Motor DC Kompon/Gabungan

Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar dibawah. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).

G. BAGIAN-BAGIAN MOTOR ARUS SEARAH (MOTOR DC)


Kontrusi Motor Arus Searah (Motor DC) memiliki 8 bagian utama, yaitu : Rangka atau gandar, kutub medan, sikat arang, jumparan medan, jangkar, kumparan jangkar, celah udara, dan komutator. Berikut ini adalah penjelasan bagian-bagian untuk kontruksi motor arus searah (Motor DC).


  • 1. Rangka atau gandar

Rangka motor arus searah (Motor DC), yaitu tempat meletakan sebagian besar komponen mesin dan melindungi bagian mesin. Rangka juga memiliki fungsi sebagai mengalirkan fluks magnet yang timbul dari kutub – kutub medan. Rangka dibuat dengan menggunakan bahan yang kuat dan memiliki sifat ferromagnetic yang memiliki permeabilitas tinggi untuk melewatkan fluks magnet itu. Rangka motor arus searah (Motor DC) ini biasa dibuat dari bahan cast steel atau baja tuang atau bisa dari baja lembaran atau rolled steel yang berfungsi sebagai penopang mekanis dan juga sebagai bagian dari rangkaian magnet.


  • 2. Kutub Medan

Kutub medan terdiri dari inti kutub itu sendiri dan sepatu kutub. Sepatu kutub yang berdekatan dengan celah udara yang ada diantara ruang kosong motor arus searah (Motor DC) dibuat lebih besar dari badan inti. Fungsinya untuk menahan kumparan medan di tempatnya, kemudian menghasilkan distribusi fluks magnet yang lebih merata diseluruh jangkar dengan menggunakan permukaan yang melengkung Inti kutub dari lamisani plat–plat baja yang terisolasi satu sama lain, Sepatu kutub dilaminasi dan dibalut ke ini kutub. Maka kutub medan direkatkan bersama-sama kemudian dibalut pada rangka. Pada inti kutub ini dibelitkan kumparan medan yang terbuat dari kawat tembaga yang berfungsi untuk menghasilkan fluks magnet.


  • 3. Sikat Arang

Sikat Arang adalah jembatan bagi alira arus ke lilitan jangkar. Maka fungsi dan posisi sikat arang cukup penting sebagai komponen pada motor arus searah (Motor DC) ini. Sikat – sikat ini berbahan dasar karbon dengan tingkat kekerasan material yang bervariasi. Tetapi ada juga pada kasus lain karbon dicampur dengan unsure lain seperti tembaga. Sikat arang pada umumnya harus memiliki kekuatan material yang lebih lunak dari komutator (bagian dari motor arus searah). Tujuannya supaya gesekan yang terjadi antara segmen – segmen komutator dan sikat arang itu sendiri tidak mengakibatkan komutator cepat aus atau usang. Ya sebagai konsekuensi sikat arang untuk kompunen yang sering diganti dari motor arus searah (Motor DC) ini.


  • 4. Kumaparan Medan

Kumparan medan adalah susunan konduktor yang dibelitkan pada inti kutub. Dimana konduktor tersebut berbahan dasar dari kawat tembaga yang memiliki geometri bulat atupun persegi yang berfungsi untuk menghasilkan fluks utama dibentuk dari kumparan pada setiap kutubnya.


  • 5. Jangkar

Inti dari jangkar adalah silinder. Bentuknya adalah silinder yang diberi alur – alur pada permukaanya untuk tempat melilitkan kumparan jangkar. Bahan yang digunakan dalam pembuatan jangkar ini adalah dari kombinasi dari baja dan silicon. Bentuk ini paling umum dalam penggunan motor arus searah (Motor DC). Dimana ggl induksi akan timbul pada area ini.


  • 6. Kumparan Jangkar

Kumparan jangkar pada konstruksi motor arus searah (Motor DC) merupakan tempat yang penting dalam membentuk ggl induksi pertamakali. Ada 3 jenis kumparan jangkar pada rotor, yaitu :
• Kumparan jerat ( lap winding)
• Kumparan gelombang ( wave winding)
• Kumparan zig – zag ( frog – leg winding)


  • 7. Komutator

Komutator terdiri dari sejumlah segemen tembaga yang berbentuk lempengan – lempengan yang disusun ke dalam silinder terpasang pada poros. Tiap lempengan atau segmen komutator terisolasi dengan baik antara satu sama lainya. Komutator sering diasosiakan dengan penyerah ( rectifier). Maka agar dihasilkan tegangan arus seraha yang constant, maka diperlukan komutator dengan jumlah yang banyak jumlahnya. Bahan isolasi ini yang digunakan pada komutator adalah mika.

  • 8. Celah Udara

Celah Udara adalah salah satu komponen yang sangat penting juga. Celah udara merupakan ruang atau celah antara permukaan sepatu kutub yang menyebabkan jangkar tidak bergesekan dengan sepatu kutub . Fungsi utamanya adalah tempat mengalir fluks yang dihasilkan oleh kutub – kutub medan.


H. PENGGUNAAN MOTOR DC


Motor listrik ditemukan dalam aplikasi yang beragam seperti industri, blower kipas, pompa, alat-alat listrik, peralatan mesin, peralatan rumah tangga, dan disk drive. Mereka mungkin didukung oleh perangkat portabel bertenaga baterai atau kendaraan bermotor yang langsung saat ini, atau dengan tegangan arus bolak-balik dari kotak distribusi sentral listrik. Motor listrik terkecil dapat ditemukan berada pada jam tangan elektonik (yang menggunakan baterai). Dimensi motor sangat standar dan karakteristik motor tersebut menyediakan tenaga mesin nyaman untuk kegunaan pada industri. Motor listrik sangat terbesar digunakan untuk kompresor pipa, penggerak kapal, dan pompa air dengan peringkat dalam jutaan Watt. Motor listrik dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber tenaga listrik, dengan konstruksi internal, aplikasi, atau jenis gerakan yang diberikan.

Untuk motor DC sendiri banyak digunakan dalam bidang teknologi, antara lain :


  • • Aplikasi dari motor DC sebagai sebuah penggerak pintu geser pada otomatisasi sistem monitoring dalam sebuah ruangan penyimpanan database menggunakan PLC omron CPM1A I/O 30. Penggerak pintu pada sistem tersebut penyimpanan database menggunakan PLC omron CPM1A I/O 20 yang digunakan adalah motor DC. Untuk menggerakkan motor DC, digunakan driver motor DC yaitu driver H-Bridge yang digunakan untuk mengatur motor agar dapat berputar dalam dua arah yaitu Forward atau searah jarum jam dan Reverse atau berlawanan arah jarum jam. Berputarnya motor DC juga dipengaruhi oleh terhalang atau tidaknya sensor IR pada pintu tersebut. Ketika sensor IR terhalangi maka motor akan membalik putarannya sehingga kemudian akan membuka pintu. Jika pintu dibuka secara paksa maka alarm akan menyala otomatis dikarenakan sensor IR terhalangi oleh benda.



  • Aplikasi motor DC menggunakan paralel port dalam sebuah rangkaian robot sederhana. Motor DC dapat dikendalikan oleh komputer melalui sebuah paralel port. Agar dapat dikendalikan, motor DC harus dihubungkan sedemikian rupa dengan transistor, relay, dan resistor. Pengembangan rangkaian pengendali motor DC ini dapat berupa sebuah robot berjalan. Pada robot ini dibutuhkan dua buah motor DC serta empat buah roda, dimana tiap motor DC dihubungkan dengan roda depan. Sehingga roda penggerak robot tersebut berada di roda depan.



  • Aplikasi penyearah Thyristor gelombang penuh satu phasa untuk pengendalian arah putaran motor DC untuk dapat membalik arah putaran ke kanan dan ke kiri adalah sebagai berikut, terdapat dua kelompok penyearah Thyristor yaitu penyearah 1 dan penyearah 2. Ketika penyearah 1 jika dijalankan, maka motor DC akan berputar ke kanan. dan saat penyearah 2 dijalankan, motor DC akan berputar ke kiri. Sedangkan untuk mengatur kecepatan dari motor DC tersebut, dapat dilakukan dengan cara mengatur besarnya tegangan yang masuk ke terminal motor DC

Saturday, October 7, 2017

Pengenalan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi

Pada kesempatan hari ini saya akan menyampaikan materi tentang Pengenalan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi , biasanya Teknologi Informasi dan Sistem Informasi di anggap sama padahal keduanya memiliki berbedaan yang sangat jauh , oleh karena itu saya membuat materi pengenalan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi

Dan saya juga akan membagikan tentang materi Pengertian (Teknologi Informasi dan Sistem Informasi) ,Keuntungan dan Kerugian (Teknologi Informasi dan Sistem Informasi),MAcam macam (Teknologi Informasi dan Sistem Informasi), tujuan (Teknologi Informasi dan Sistem Informasi) serta fungsi dari Teknologi Informasi dan Sistem Informasi

Pengenalan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi

Pengenalan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi

Teknologi Informasi (TI)


Pengertian Teknologi Informasi (TI)

TI adalah istilah terhadap berbagai macam haldan kemampuan yang digunakan dalam pembentukan, penyimpanan, dan penyebaran informasi

Perlunya Teknologi Informasi, karena:

  1. Kompleksitas tugas manajemen
  2. Pengaruh gLobalisasi
  3. Perlunya response time cepat
  4. Tekanan persaingan bisnis


Sistem Informasi (SI)


Pengertian Sistem Informasi (SI)

Pengertian : sistem yang menggunakan teknologi komputer untuk mengumpulkan,memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi.

Sistem Informasi (SI) meliputi

  • Data : fakta mentah.
  • Informasi : data  yang telah diorganisir sehingga memberi arti.
  • Pengetahuan : informasi yang diproses sehingga memberikan pembelajaran, pemahaman untuk dapat diaplikasikan.

Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS)
Sistem Informasi yang menggunakan komputer danteknologi komunikasi untuk melakukan tugas-tugas yang diinginkan.


Keuntungan penggunaan Sistem Informasi

  1.  Proses pengelolaan informasi cepat dan akurat 
  2. Efisisen 
  3. Proses pengelolaan Informasi secara real time, tanpa dibatasi waktu,jarak dan tempat. 


Infrastruktur  Informasi

  1. Perangkat Keras (Hardware)
  2. Perangkat Lunak (Software)
  3. Jaringan dan Komunikasi
  4. Basis Data (Database)
  5. Information Management Personnel


Arsitektur Informasi

  1. Perencanaan terhadap kebutuhan informasi


Kemampuan Sistem Informasi
  1. Proses transaksi cepat dan akurat
  2. Kapasitas penyimpanan besar dan akses cepat
  3. Komunikasi cepat, dll.

Tujuan Teknologi Informasi
  1. Memecahkan masalah, membuka kreativitas, efektivitas dan efisiensi.

Prinsip Teknologi Informasi
  1. High-Tech-High-Touch


Fungsi Teknologi Informasi

  • Menangkap (Capture)
Proses pengambilan data-data yang dapat dijadikan informasi. 
  •  Mengolah (Processing)
Proses pengolahan pengorganisasian data-data sehingga dapat dijadikan sutu informasi 
  •  Menghasilkan (Generating)
Hasil dari data yang sdah diproses merupakan dapat ditampilakn sbagai informasi, proses ini dinamakan dengn generating 
Menyimpan (Storage), Mencari Kembali (Retrieval), Melakukan Transmisi (Transmission).
  • Menyimpan (Storage)
Proses menyimpan informasi
  •  Mencari Kembali (Retrieval)
Proses pencarian informasi yang sudah disimpan
  •  Melakukan Transmisi (Transmission)
Proses transmisi (penyebaran) informasi yang ada


Keuntungan Teknologi Informasi

  1. Speed, Consistency, Precision, Reliability
  2. Teknologi Informasi dalam Berbagai Bidang
  3. Akuntansi, Finance, Marketing, Produksi atau Manajemen Produksi, Manajemen Sumber Daya Manusia, pendidikan/pembelajaran, dll


Komponen-Komponen Sistem Informasi 

  1. Perangkat Keras (Hardware) 
  2. Perangkat Lunak (Software) 
  3. Pengguna (Brainware) 
  4. Basis Data (Data Base)
  5. Perangkat Komunikasi dan Jaringan (communication and network device) 

Friday, October 6, 2017

Transmisi dan Jaringan Tegangan Listrik dalam Distribusi

Pada Kesempatan hari ini saya akan membagikan materi tentang Transmisi dan Jaringan Tegangan Listrik dalam Distribusi , Supaya anda lebih paham dan dapat mempelajari dalam Distribusi Jaringan Listrik PLN dari Generator sampai masuk Ke rumah,pabrik,sekolahan dll

Pengenalan Penghantar (Transmisi)

Fungsi penghantar/transmisi adalah menyalurkan tenaga listrik yang dibangkitan oleh pusat pembangkit tenaga listrik ke pusat beban.

Berdasarkan besarnya tegangan, jenis penghantar dibedakan menjadi 7, yaitu:


  1. SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) 200-500 kV, permasalahannya adalah konstruksi tiang/tower yang besar, tinggi, dan biaya yang sangat mahal karena isolasinya sangat memerlukan material yang banyak. Transmisi ini cukup efektif untuk jarak antara 100 km hingga 500 km.
  2.  SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) 30-150 kV, transmisi ini paling panjang hanya dapat mencapai jarak efektif 100 km, selebihnya bermasalah dengan tegangan jatuh (drop voltage) yang menjadikan tegangan di ujung transmisi menjadi sangat rendah.
  3. SKTT (Saluran Kabel Tegangan Tinggi) 30-150 kV, masalah terbesar yang menjadi kendala pada transmisi kabel bawah tanah adalah mencari lokasi gangguan yang memerlukan waktu relatif cukup lama dan cukup sulit mendeteksi lokasi gangguan. Sekarang ini telah banyak digunakan Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi dengan tegangan operasi 150 kV. Tegangan tertinggi kabel tanah yang digunakan di Indonesia adalah 150 kV.
  4. SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah) 6-30 kV, transmisi ini digunakan pada jaringan distribusi yang menghubungkan dari gardu induk ke gardu-gardu distribusi atau konsumen. Hanya dapat ditentukan panjang efektif kira-kira 15-20 km.
  5. SKTM (Saluran Kabel Tegangan Menengah) 6-20 kV, fungsinya sama dengan SUTM karena ditanam di dalam tanah menjadikan lingkungan menjadi lebih baik dan indah. Kabel di dalam tanah dengan kedalaman tertentu kemudian diberi pelindung dari pasir dan tanda berupa batu bata yang bertanda khusus untuk memberitahukan jika seseorang menggali dan menemukan tanda-tanda tersebut harus berhati-hati karena dekat dengan jaringan transmisi bawah tanah yang sedang beroperasi.
  6. SUTR (Saluran Udara Tegangan Rendah) 40-1000 Volt, transmisi ini langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Radius operasi jaringan distribusi tegangan rendah berkisar 350 meter.
  7. SKTR (Saluran Kabel Tegangan Rendah) 40-1000 Volt, transmisi ini memiliki fungsi yang sama dengan SUTR. Perbedaan mendasar adalah SKTR ditanam di dalam tanah. Transmisi SKTR umumnya dipasang di daerah perkotaan, terutama di tengah-tengah kota yang padat bangunan dan membutuhkan aspek estetika.

Keuntungan Dan Kerugian Transmisi

Keuntungan:

  1. Biaya pembangunan lebih murah
  2. Pemeliharaan saluran lebih mudah

Kerugian:

  1. Peka terhadap gangguan cuaca buruk (angin kencang, hujan, dan petir)
  2. Kurangnya nilai estetika
  3. Saluran bawah tanah, konduktor berisolasi yang ditanam di dalam tanah dengan kedalaman tertentu.
  4. Saluran bawah laut, konduktor berisolasi yang diletakkan di dasar laut.



Transmisi dan Jaringan Tegangan Listrik dalam Distribusi


PROSES DISTRIBUSI LISTRIK

Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi  tenaga listrik adalah; 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan).
Ruang lingkup dari sistem distribusi dan transmisi energi listrik meliputi :

  1. GITET  :Gardu Induk Tegangan Ekstra Tingi
  2.  GI       : Gardu Induk
  3. SUTET : Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
  4. SUTT  : Saluran Udara Tegangan Tinggi
  5. JTM    : Jaringan Tegangan Menengah
  6.  JTR     : Jaringan Tegangan rendah


Jaringan Tegangan Tinggi (JTT)


Jaringan tegangan tinggi digunakan untuk mendistribusikan tenaga listrik dari pada pusat pembangkit tenaga listrik ke konsumen diperkotaan. Apabila digunakan tegangan rendah, arus yang harus dilewatkan kawat penghantar akan sangat besar sehingga memerlukan kawat yang berukuran besar sebagai pengaman terhadap sambaran petir. Jaringan tegangan tinggi selalu dilengkapi dengan kawat pembumian untuk menangkap dan membimikan muatan listrik penyebab terjaadinya petir.

Dalam sistem distribusi tenaga listrik, tegangan tinggi digunakan pada penyaluran tenaga listrik dari pusat pembangkit listrik ke stasiun distribusi. Dari stasiun distribusi kemudian ke jaringan listrik perkotaan sebelum dibagikan kekonsumen. Umumnya tenaga listrik dari pusat pembangkit listrik yang disalurkan ke stasiun distribusi memiliki tegangan 11.000 sampai 18.000 volt. Stasiun distribusi menaikan tegangan tersebut menjadi puluhan ribu atau ratusan ribu volt dengan menggunakan transformator. Tegangan listrik bertegangan puluhan ribu atau ratusan ribu volt ini disalurkan melalui jaringan listrik antar kota, kemudian diturunkan oleh stasiun distribusi menjadi beberapa ribu volt untuk disalurkan pada jaringan listrik perkotaan. Sebelum dibagikan ke konsumen, tegangan listrik diturunkan lagi menurut kebutuhan. Tenaga listrik yang diberikan ke konsumen ini biasanya bertegangan rendah, yakni 110 volt, 220 volt, atau 380 volt.


Jaringan Tegangan Menengah [JTM]


Fungsi Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari pembangkit atau gardu induk ke gardu distribusi. Jaringan ini dikenal dengan feeder atau penyulang. Tegangan menengah yang digunakan PT. PLN adalah 12 kv dan 20 kv antar fasa (VL-L).Kontruksi Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

Konstruksi JTM terdiri dari :


  • Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)

SUTM merupakan jaringan kawat tidak berisolasi dan berisolasi. Bagian utamanya adalah tiang (beton, besi), Cross arm dan konduktor. Konduktor yang digunakan adalah aluminium (AAAC), berukuran 240 mm2, 150 mm2, 70 mm2 dan 35 mm2.


  • Saluran Kabel Tegangan Menegah (SKTM)

Kabel yang digunakan adalah berisolasi XLPE. Kabel ini ditanam langsung di tanah pada kedalaman tertentu dan diberi pelindung terhadap pengaruh mekanis dari luar. Kabel tanah ini memiliki isolasi sedemikian rupa sehingga mampu menahan tegangan tembus yang ditimbulkan. Dibandingkan dengan kawat pada SUTM maka kabel tanah banyak memiliki keuntungan diantaranya :

  1. Tidak mudah mengalami gangguan baik oleh cuaca dan binatang.
  2. Tidak merusak estetika (keindahan) kota.
  3. Pemeliharaannya hampir tidak ada.

Peralatan Konstruksi Untuk SUTM


  • Tiang Listrik

Tiang listrik untuk SUTM biasanya terdiri dari tiang tunggal, kecuali untuk gardu tiang memakai tiang ganda. Pemasangan tiang biasanya dipasang di tepi jalan baik jalan raya maupun gang. Pemasangan tiang dapat dikurangi dengan pemakaian sistem saluran bawah tanah pada sistem distribusi. Tiang listrik biasanya berupa pipa makin ke atas makin kecil diameternya, jadi tiang bawah mempunyai diameter besar. Tiang besi berangsur-angsur diganti dengan tiang beton.

Perencanaan material dan ukuran tiang listrik ditentukan oleh faktor-faktor mekanis seperti momen, kecepatan angin, kekuatan tanah, besar beban penghantar, kekuatan tiang dan sebagainya. Jenis tiang listrik menurut kegunaanya :

  1. Tiang awal / akhir
  2. Tiang penyangga
  3. Tiang sudut
  4. Tiang Peregang / tiang tarik
  5. Tiang Topang


  • Cross Arm (Lengan Tiang)/ Travers

Cross Arm dipakai untuk menjaga penghantar dan peralatan yang perlu dipasang diatas tiang. Material Cross Arm terbuat dari besi. Cross Arm dipasang pada tiang. Pemasangan dapat dengan memasang klem-klem, disekrup dengan baut dan mur secara langsung. Pada Cross Arm dipasang baut-baut penyangga isolator dan peralatan lainnya, biasanya Cross Arm ini dibor terlebih dahulu untuk membuat lubang-lubang baut.

  • Isolator

Isolator adalah alat untuk mengisolasi penghantar dari tiang listrik atau Cross Arm. Jenis-jenis isolator yang digunakan biasanya dipakai untuk SUTM adalah isolator tumpu. Isolator tarik biasanya dipasang di tiang tarik atau akhir dan isolator tumpu biasanya dipasang pada tiang penyangga.


Jaringan Tegangan Rendah [JTR]



  • Fungsi Jaringan Tegangan Rendah

Jaringan tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari Gardu Distribusi ke Konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT. PLN ( persero) adalah 127/220 V dan 220/380 V.

Konstruksi Jaringan Tegangan Rendah (JTR) Konstruksi JTR terbagi atas :

  • Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR)

SUTR merupakan jaringan kawat yang berisolasi maupun tidak berisolasi. Bagian utama dari SUTR kawat tak berisolasi adalah tiang listrik (besi, beton), Cross Arm, Isolator dan penghantar Aluminium / Tembaga (Cu)

  • Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah (SKUTR)

Kabel yang digunakan adalah jenis XLPE yang lebih dikenal dengan nama LVTC ( Low Voltage Twisted Cable). Jenis kabel ini direntangkan di antara tiang penyangga. Bagian utama adalah tiang, kabel dan suspension Clamp Bracket, yang berfungsi untuk menahan kabel pada tiang. Kabel jenis ini sekarang banyak digunakan dalam pemasangan JTR baru karena dianggap kontruksi jenis ini lebih handal.

Materi Transformator ( Pengertian,Simbol,Bentuk dan Penggunaan)

pada kesempatan hari ini saya akan membagikan materi tentang Transformator secara lengkap mulai dari Pengertian Transformator, Bentuk dan Simbol Transformator (Trafo), Fungsi Transformator, Prinsip Kerja Transformator (Trafo) dan serta fungsi dari trafomator

jadi anda akan memahami lebih jauh tentang transformaator dalam kehidupan sehari hari , secara umum biasanya transforamator di gunakan untuk menurunkan tegangan tinggi menjadi rendah misal tegangan 220 v menjadi 12 volt dan 5 volt bisa anda temui di peralatan elektronik anda misalnya pada charger hp, charger laptop ,sound System,DVD dll

trafomator juga bisa menaikan tegangan rendah menjadi tegangan tinggi misalnya tegangan 12 v dan 220 c di ubah menjdai tegangan 500k volt ,1500k volt biasanya trafo jenis ini di gunakana dala pendistribusi jaringan listrik yang di gunakna oleh PLN

  • Pengertian Transformator (Trafo)

Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC.

Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik (AC).Transformator (Trafo) memegang peranan yang sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik. Transformator menaikan listrik yang berasal dari pembangkit listrik PLN hingga ratusan kilo Volt untuk di distribusikan, dan kemudian Transformator lainnya menurunkan tegangan listrik tersebut ke tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah tangga maupun perkantoran yang pada umumnya menggunakan Tegangan AC 220Volt.


  • Bentuk dan Simbol Transformator (Trafo)

Berikut ini adalah gambar bentuk dan simbol Transformator :

Simbol dan LAmbang Transformator

  1. Kumparan Primer dari Transformator no (1)
  2. Kumparan Sekunder dari Tranformator no (2)
  3. Inti Besi

  • Fungsi Transformator

Transformator sangat penting dalam kehidupan kita. Hampir semua alat yang menggunakan listrik memakai transformator

Transformator memegang peranan penting dalam transmisi listrik. Pembangkit listrik seringkali berada jauh dari area metropolitan. Pembangkit listrik berbahan bakar fosil seringkali berada jauh dari kota karena kekurangan tempat untuk mencegah peningkatan polusi udara. Oleh sebab itu, listrik seringkali harus ditransmisi melalui jarak yang jauh. Pada jalur transmisi selalu terdapat kerugian daya, dan kerugian ini dapat ditekan jika daya transmisi pada tegangan tinggi, menggunakan transformator.

Transformator juga banyak digunakan pada peralatan. Misalnya, agar busi dapat berpijar dibutuhkan suatu transformator step up untuk menaikkan tegangan dari 12 volt menjadi ribuan volt. Tegangan ini juga mampu memijarkan campuran udara dalam silinder mesin.


  • Prinsip Kerja Transformator (Trafo)


Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada kebanyakan Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi yang dinamakan dengan Inti Besi (Core).  Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah.

Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya adalah kumpulan lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis dengan kegunaanya untuk mempermudah jalannya Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.


Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.

Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).[5]

Pada skema transformator diatas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.

Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan[6]:

RUMUS TRANSFORMATOR

Vp/Vs = Np/Ns (6)

Keterangan
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder


  • Jenis-jenis Transformator

Secara umum, trafo dibagi menjadi empat jenis. Yang pertama adalah trafo step up step down. Yang kedua adalah trafo frekwensi. Yang ketiga adalah trafo jenis output. Dan yang terakhir adalah trafo adaptor. Berikut ulasan lengkap mengenai masing-masing jenis trafo tersebut lengkap beserta gambar dan fungsinya.

  • Trafo Step Down Dan Step UP



Pembagian jenis trafo yang pertama ini didasarkan pada hubungan antara trafo tegangan yang digunakan dan tegangan yang diperlukan untuk suplay rangkaian alat elektronika tertentu.

Berdasarkan fungsi tersebut, trafo dibedakan menjadi dua macam yakni trafo Step-Up dan trafo Step-Down.

Step-Up
Lambang transformator step-up
Simbol Trafomator Step Up
Keterangan :

  1.  Tegangan Primer
  2. Tegangan Sekunder

Pengertian Transformator Step Up 

Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.

Step-down
Gambar Skema transformator step-down

Simbol Trafomator Step Down
Keterangan :

  1.  Tegangan Primer
  2. Tegangan Sekunder
Pengertian Transformator Step Down

Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.

  • Trafo Frekwensi

Pembagian jenis trafo yang kedua ini didasarkan pada seberapa besar frekwensi trafo tersebut bekerja. Jenis trafo frekwensi ini terbagi lagi menjadi tiga macam yakni trafo frekwensi rendah, trafo frekwensi menengah, dan juga trafo frekwensi tinggi.

Berikut penjelasan lengkap mengenai masing-masing jenis trafo tersebut.

Trafo Frekwensi RendahTrafo frekwensi rendah adalah trafo yang bekerja di frekwensi audio yakni antara 20 Hz sampai dengan 20 KHz. Ciri-ciri dari trafo frekwensi rendah ini biasanya menggunakan inti besi lunak. Contoh dari trafo frekwensi rendah ini adalah trafo adaptor dan juga trafo input/output.

Trafo Frekwensi MenengahTrafo frekwensi menengah ini juga biasa disebut dengan trafo IF (intermediate freqwency) yakni jenis trafo yang bekerja di frekwensi menengah. Trafo jenis ini banyak digunakan untuk perangkat radio AM/FM yang bekerja di frekwensi 455 kHz/10,7 MHz. Pada trafo ini, lilitan primer dan sekunder diparalel dengan sebuah kapasitor.

  • Trafo Frekwensi Tinggi

Trafo frekwensi tinggi adalah jenis trafo yang bekerja di frekwensi tinggi dan biasanya digunakan untuk keperluan pembangkit frekwensi atau osilator, lilitan resonansi, serta flyback pada rangkaian televisi tabung. Meskipun tak sepopuler trafo IF, namun trafo ini dianggap sangat penting untuk beberapa keperluan tertentu.

  • Trafo Jenis Output

Selanjutnya ada trafo jenis output yang memiliki bentuk identik dengan jenis trafo lainnya. Pada trafo ini terdapat lilitan coil yang terbuat dari bahan nikelin yang punya fungsi untuk menentukan besar kecilnya arus masuk. Trafo jenis ini banyak diaplikasikan pada alat-alat elektronik yang berkaitan dengan suara seperti radio, tape reconder, amplifier, dan lain sebagainya.

  • Trafo Adaptor

Trafo adaptor adalah jenis trafo yang berfungi untuk mengubah arus listrik AC menjadi DC. Trafo jenis ini juga memiliki dua buah lilitan yakni lilitan primer dan sekunder. Lilitan primer pada trafo adaptor ini bertugas untuk menerima arus listrik AC 110 volt hingga 240 volt, sedangkan lilitan sekundernya menghasilkan arus DC sebesar 4 hingga 12 volt.
5. Trafo Switching
Selain empat trafo tadi, ada satu jenis trafo lain yang harus anda ketahui yakni trafo switching. Seperti namanya, trafo jenis ini banyak digunakan pada power supply berteknologi switching. Trafo jenis ini menggunakan sistem pembangkit frekwensi tinggi yang efisiensinya lebih baik dibanding dengan trafo dengan sistem pembangkit frekwensi rendah.



Penggunaan transformator


Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik. Misal radio memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220 volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh alat listrik yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu listrik dan sebagainya.

Diantara pengguaan transformator dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti penjelasan berikut ini:

  • Rangkaian Alat-Alat Elektronik

Dalam alat-alat elektronik transformator banyak digunakan untuk menurunkan tegangan dari jaringan PLN. Hal ini disebabkan alat-alat elektronik menggunakan tegangan rendah, yaitu berkisar antara 3 V sampai dengan 12 V.

Transformator yang digunakan adalah transformator penurun tegangan atau transformator step down. Biasanya, transformator dipadukan dengan rangkaian listrik penyearah sebelum digunakan pada alat elektronik.

Rangkaian hasil paduan transformator, rangkaian penyearah, dan perata arus ini disebut adaptor. Nama lain adaptor yang sering digunakan di laboratorium adalah catu daya.
  • Mentransmisikan Daya Listrik

Dari sumber pembangkit listriknya, generator listrik dapat menghasilkan tegangan sekitar 10.000 volt. Namun, untuk mencapai tempat yang jauh, tegangan ini harus dinaik kan menggunakan transformator hingga mencapai sekitar 150.000 volt.

Hal ini dilakukan untuk mengatasi kehilangan energi akibat mentransmisikan listrik melalui kawat peng hantar yang memiliki hambatan sangat besar.

Setelah mencapai tempat tertentu, biasanya di dalam suatu kota, tegangan tinggi tersebut harus diturunkan beberapa kali melalui beberapa gardu listrik hingga tegangan akhirnya 220 volt. Alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan listrik tersebut adalah transformator.
  •  Alat Las Listrik

Alat las listrik merupakan alat yang memanfaatkan konsep pengubahan energi listrik menjadi energi panas. Alat ini digunakan untuk menyambungkan antara satu logam dan logam lainnya.

Las listrik memanfaatkan prinsip kerja transformator, yaitu dengan menaikkan arus listrik keluaran menjadi beberapa puluh atau beberapa ratus kali arus listrik masukan.

Transformator yang digunakan untuk tujuan ini memiliki lilitan kumparan keluaran yang jauh lebih sedikit dari lilitan kumparan masukannya. Perbandingan jumlah lilitan masukan dan keluaran dapat mencapai 100 : 1A

 Jadi, dengan mengalirkan arus sebesar 1 ampere pada masukan akan dihasilkan kuat arus listrik sebesar 100 A pada keluarannya.